Salah satu Anggota KMSY saat penggalangan dana untuk keluarga korban Pilkada Sampang. (Foto: Dok/Ist). |
Aan Hidayat, S.H., Koordinator Umum Open Donasi #RIPPilkadasampang sekaligus pendiri KMSY, menyampaikan pandangannya terkait insiden tersebut dan menyerukan tindakan nyata.
“Kami mengutuk keras tindakan pengeroyokan ini. Pilkada seharusnya menjadi ajang demokrasi yang damai, bukan medan kekerasan yang merugikan masyarakat,” ujar Aan dengan tegas.
Aan menyerukan agar aparat penegak hukum bertindak tegas. “Kasus ini harus diusut hingga tuntas sesuai dengan prosedur hukum. Keadilan bagi korban adalah prioritas utama. Prinsip Salus Populi Suprema Lex Esto—keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi—harus ditegakkan,” tegasnya.
Menurut Aan, insiden ini menjadi peringatan bahwa demokrasi di Sampang memerlukan perlindungan. “Kekerasan ini tidak hanya melukai individu tetapi juga merusak nilai-nilai demokrasi. Kita harus bekerja bersama untuk menyelamatkannya,” tambahnya.
Aksi ini juga dimaksudkan untuk menggugah kesadaran warga Sampang, baik yang berada di Madura maupun di perantauan. “Kami ingin aksi ini menjadi simbol solidaritas dan kepedulian bersama, sekaligus langkah awal menuju persatuan dalam menjaga kedamaian,” jelas Aan.
Aan menekankan pentingnya pengamanan yang lebih baik dalam setiap tahapan Pilkada. “Kekerasan harus dihentikan, dan itu hanya bisa dicapai dengan pengamanan yang lebih ketat dan profesional,” tutupnya.
Melalui aksi penggalangan dana ini, KMSY mengajak semua pihak untuk berkontribusi, baik dalam membantu keluarga korban maupun menjaga demokrasi yang bebas dari kekerasan.